Sabtu, 10 Maret 2012

The Real Story Of Me And Always Think Of That

Aneh, bingung, dan agak sedikit ganggu. Kata-kata itu adalh awal dimana ia melihat ku dengan tatapannya yang penuh dengan pertanyaan, kenapa?, ngapain?, dia lihat siapa?. Tapi itu semua terjawab semua ketika dia mengajak ku untuk berkenalan. Awalnya aku cukup jaim, karena aku baru mengenalnya ternyata seiring dengan waktu berjalan suasana pun  mulai mencair dan semakin lama kami semakin dekat.

15 Oktober 2010, pukul 20.00 WIB tepatnya adalah waktu yang tak pernah aku sangka. Dimana ketika itu dia memanggilku dengan kata "sayang". Aku kira awalnya bercanda tetapi tanpa dipungkiri aku pun juga suka dan menyayanginya. Cukup aneh proses bersatunya kita ini tetapi apa boleh buat toh itu sangat berkesan kok.

Aku pun menemukan sosok dia yang terbuka, apa adanya, cukup dewasa, ga gengsi, ga jaim, dan tidak berlagak seperti kebanyakan anak lain yang mengaku dirinya keren. Yang pasti banyak hal yang tak mampu diungkap deh. Tetapi dia juga emosinya tidak terkontrol terkadang dia suka marah tak jelas, menuntut ini dan itu, terkadang tidak sabar, ngeselin, harus selalu patuh, juga beberapa hal yang belum ku ketahui.

Andai aku tak membalas panggilan sayang yang ia lontarkan kepada ku mungkin kami tidak akan seperti ini.
LIFE CAN'T UNPREDICTABLE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar