Sabtu, 14 Januari 2012

Kabut ,,, Bukan Sebuah Racun


Dalam mindset  atau pikiran banyak orang,  wanita itu jika diperumpamakan bagaikan racun namun dalam pendapatku wanita tuh seperti kabut. Mengapa? Karena kabut tuh menyejukan, keberadaannya ada namun tak bisa disentuh keberadaannya tetapi jika tidak hati-hati maka kita akan celaka cepat atau lambat. Begitu pun dengan sifat serta perasaan yang kita rasakan dari si kabut itu. Begitu banyak kabut bertebaran dimuka bumi ini dan disetiap tempat yang kita kenal.
Wanita atau cewek, kali ini akan gw sebut dengan sebutan kabut. Nyata, aneh, terjadi, itu lah yang sering terjadi pada setiap insan yang mengalami jatuh cinta pada sebuah kabut. Dan tuhan tuh maha adil, memberikan apa yang kita butuh kan dan mengatur segala hikmah yang ada di baliknya. Seperti hal yang terjadi pada gw kali ini dengan salah satu kabut di dunia ini.
Gadis baik serta sederhana ini menjadi pusat perhatiaan gw sebelum dengan kabut lainnya. Kisah kasih ini dimulai pada 2 tahun yang lalu lewat sebuah obrolan ringan dari mulut temen gw sebut saja “HR”.
“HR” : eh ada cewek yang mau kenal dengan lu ni.
“GW” : siapa? Hem gimana ya, ok deh boleh
“HR” : jadi boleh ni no lu gw kasih ke dia
“GW” : silahkan aja…….
Ga selang beberapa saat gw terima pesan dari no tidak dikenal, Tanya Tanya Tanya akhirnya gw tau bahwa itu kabut yang di kasih tau sama temen gw. Masa perkenalan kami cukup singkat, dan anehnya mulai ngerasa klop dengan si kabut itu walau ngga tau rupanya seperti apa dan cuman tau dia dari gambar elektronik atau di sebut foto. Entah ada malaikat mana yang mengusulkan bahwa jadikan dia sebagai kabut gw dan pinternya gw tuh saran malaikat gw ikutin deh.
Aneh, bingung, seneng, asam, manis semuanya tuh melebur jadi satu. Maklum lah sebagai anak ingusan kemarin sore, gw mah kagak ngerti sama yang kayak gini an. Hari-hari gw jalanin dengan kabut gw tapi cuman lewat media elektronik doang, sumpah aneh banget kalau gw pikir-pikir lagi tuh hubungan. Apa lagi melihat status gw yang bocah kemarin sore makin aja bingung antara pengalaman macam apa ini. Tapi sayang sebelum gw sempet tau makna dari semua ini, hubungan kita kandas ditengah smsn. Kurang jelas seperti apa tapi ya sudahlah……
Dua tahun berlalu dari semua itu, ketika gw iseng buka jejering sosial gw. Gw menemukan lagi sosok kabut gw yang dahulu itu. Ternyata rumahya sekarang ga terlalu jauh dengan rumah gw. Gw message lah dia dengan kata berikut ini.
Gw         : hai apa kabar? Boleh ga aku berkunjung kerumah kamu sekedar main aja :-)
Kabut    : baik, boleh ko boleh. Silahkan aja kamu main kesini
Gw         : minta no kamu dong buat nanti ngehubungi kamu
Kabut    : ini 0819 xxxx xxxx , aku tunggu ya.
Dan pada malam harinya gw hubungin dia dan gw kunjungi tuh kediaman dia, hujan badai , dinginnya malam yang menusuk, kebakaran dimana-mana tak menghalangi keteguhan niat gw buat bertemu kabut gw dahulu. Lama kami berbincang yang sebenarnya dalam hati gw bertanya-tanya. “ternyata ini dia, gimana sih dia, seperti apa jika mengenal dia kembali”. Dari hasil perbincangan dia dengan gw dapat gw tarik kesimpulan bahwa dia kabut yang indah dengan segala kebaikan yang tersaji dalam satu paket yaitu AIDS (Anak Imut Dengan Senyuman).
Dari pertemuan itu, gw lihat senyum dan tatapan matanya tuh serasa naik paus akrobatik yang membelah atsmofir berlapis  untuk menyentuh rasi bintang yang paling manis. Gw hubungin lah dia terus dan setiap ada kesempatan pasti gw minta ketemu dengan dia, sampai akhirnya moment kurang enak pun terjadi ketika dimana gw harus pergi lagi meninggal kan kabut manis gw karena gw harus lanjutin program study gw.
Ya pesan gw sekarang sih cari lah kabut mu yang benar-benar kau percaya dan tidak membahayakan mu. Karena hidup ngga pernah bisa di perkirakan maka jalani lah selagi kita bisa dan mampu. Pikiran tentang wanita itu racun adalah salah tapi wanita itu kabut adalah benar. Racun itu buruk bagaimana pun bentuknya tetapi kabut tidak jelas bentuknya namun menyejukan awal hari ketika kita mulai kegiatan.
Life must go on and time is everything

Tidak ada komentar:

Posting Komentar